BRK Pariaman

Loading

Pentingnya Rehabilitasi Anak Pelaku Tindak Pidana dalam Sistem Peradilan Anak

Pentingnya Rehabilitasi Anak Pelaku Tindak Pidana dalam Sistem Peradilan Anak


Rehabilitasi anak pelaku tindak pidana dalam sistem peradilan anak merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menurut data dari Kementerian Hukum dan HAM, jumlah anak yang terlibat dalam tindak pidana semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, pentingnya upaya rehabilitasi bagi anak pelaku tindak pidana menjadi semakin mendesak.

Menurut Pakar Hukum Anak, Prof. Dr. Indriyanto Seno Adji, “Rehabilitasi anak pelaku tindak pidana harus dilakukan secara holistik, yaitu melibatkan berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan pembinaan spiritual. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan anak pelaku tindak pidana ke jalan yang benar dan mencegah terjadinya recidivism.”

Dalam sistem peradilan anak, pentingnya rehabilitasi juga ditekankan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Pasal 70 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa “Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan fisik, mental, sosial, dan moral seorang anak yang berhadapan dengan hukum.”

Menurut data dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), program rehabilitasi bagi anak pelaku tindak pidana telah terbukti efektif dalam mengurangi tingkat kriminalitas di kalangan anak. Salah satu contoh suksesnya adalah program rehabilitasi di LPKA Tangerang yang berhasil mengubah perilaku anak-anak yang semula terlibat dalam tindak pidana menjadi lebih baik.

Dengan demikian, pentingnya rehabilitasi anak pelaku tindak pidana dalam sistem peradilan anak tidak bisa diabaikan. Upaya rehabilitasi yang holistik dan berkelanjutan perlu terus dilakukan untuk menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, “Rehabilitasi anak pelaku tindak pidana merupakan investasi bagi masa depan bangsa.”